Seminari adalah tempat perutusanku belajar dan aku seminaris Keuskupan Purwokerto yang ditipkan di KAS. Aku menyadari dua keuskupan yang kualami sekarang ini punya fokus pastoral yang berbeda. KAS sedang gencar menyuarakan Gereja yang signifikan dan relevan dan mengembangkan Adorasi Ekaristi untuk memperdalam iman akan Allah yang mencintai. Jujur saja dua hal yang sedang diperjuangkan KAS dengan jati diri Gereja dan gerakan Adorasi itu jarang disinggung di keuskupanku. Aku percaya para uskup punya gagasan refleksif untuk menyuburkan iman umat. Aku pun berupaya memahami dan menghidupi cita-cita Uskup KAS ini. Gereja signifikan dan relevan dan gerakan adorasi merupakan harapan yang ingin dicapai untuk membangun Kerajaan Allah di dunia.
Berangkat dari eksistensi jati diriku (calon Imam K. Pwkt) dan medan hidupku di Seminari Agung St. Paulus, aku hendak merefleksikan spiritualitas Imam Diosesan (SID). Informasi akan arti dan makna SID pernah kudapat sewaktu Tahun Rohani. Rm. Parjono mengutarakan imam diosesan menghidupi spiritualitas dari kharisma uskupnya. Spritualitas ini terwujud dalam gerak visi-misi keuskupan dari buah permenungan Uskup. Para imam dan umat di keuskupan itu memperjuangkan dan menggulirkan dalam karya pastoral mereka.
Saat ini, aku mencoba menghidupkan api spiritualitas dari Uskup KAS dan K. Pwkt. Dua gembala Gereja ini bermaksud membimbing domba-dombanya ke sumber air kehidupan. Semboyan “Fiat Voluntas Tua” dan “Duc in Altum” sungguh merasuk dalam pengalaman formatioku dan membantuku melihat karya Allah dalam diri Uskup dan Gereja. Aku kagum dengan para uskup yang mampu membangun relasi yang mesra dengan Allah. Hidup rohani yang mendalam sungguh dicapai dengan neng, ning, nung, mirip syahdunya bunyi gamelan yang ditabuh. Neng-meneng, ning-wening, nung-dunung, pesan dari Mgr Narka ketika merasakan kehadiran Allah dalam doanya. Ketika beradorasi, aku pun belajar untuk meneng, wening, dan dunung. Dia memerintahkan bertolaklah ke tempat yang lebih dalam, niscaya yang kucari akan ditemukan. Perintah-Mu ini mau kulaksanakan dan dengan mantap aku berseru “Fiat Voluntas Tua”.
Pernak-pernik hidup panggilan calon imam seperti tugas, kuliah, berkomunitas, pastoral akan diterangi dan disemangati oleh api spiritualitas uskup yang dihembusi oleh Roh kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar