Selasa, 29 Juli 2014

HARI BERGANTI, CINTA TAK KAN PERNAH BERHENTI (2)



EPISODE 2


    Momen liburan tahun 2014 benar-benar luar biasa. Paling tidak ada dua event besar yang berskala internasional-kompetisi piala dunia sepakbola di Brasil sampai skalanya nasional- pemilihan presiden Indonesia. Event piala dunia dan pilpres ini menyedot animo perhatian banyak orang tak terkecuali diriku. Pada saat aku dan papiku sedang menikmati pertandingan-pertandingan spetakuler dan riuhnya kampanye capres di sosial media, si hati memang belum pulang kampung. Nah, aku dan hati kembali ngobrolin tentang piala dunia dan pilpres kemarin. Seperti yang aku bilang sebelumnya bahwa liburan tahun ini aku menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. Nah, si Hati-adikku itu ingin mendengarkan ceritaku..


Hati        : Mas, kemarin jagoku di piala dunia ternyata kalah padahal dikit lagi menang loh.. aku kan jagoin Belanda, ah sayangnya kalah adu penalti lawan Argentina. Kalau mas, jagoin siapa yang jadi juara waktu itu?


Agung        : Aku sih sebenarnya memprediksi dua tim yang bakal nembus semifinal Belanda dan Jerman. Tapi begitu Belanda keok, ya pas final aku belain Jerman. Tau gak sebenarnya kalaupun tim yang dijagoin itu kalah sepertinya banyak orang tidak kemudian galau. Kalah atau menang itu pasti ada dalam tiap pertandingan. Namun, walaupun ada tim yang kalah, para pemainnya sudah bermain habis-habisan dan itu menjadi bukti bahwa mereka tidak ingin mengecewakan para penonton dan pendukungnya.


Hati        : Mas, sebenarnya kemarin pilpres juga harusnya seperti piala dunia. Yang maju bertanding itu si para capres dan cawapres. Dua kubu yang berkompetisi untuk meyakinkan rakyat bahwa akan masa depan yang lebih baik dari Indonesia. Para pendukung capres dan tim piala dunia sungguh-sungguh membela dan mengelu-elukan kehebatan dan keunggulan masing-masing jagoannya. Bedanya antara pilpres dan sepak bola, jelas manusia dan bola.


Agung        : Hhahaa, gimana tuh bedanya antara manusia dan bola?


Hati        : Masak belum tahu mas.. Pemain bola bisa menendang bola keras menuju gawang atau mengumpan yang jauh, si bola gak akan marah. Mungkin kalau bola bisa mikir dan ngomong, dia cuma bilang tendang badanku terus yang penting kamu bisa senang bermain bola, tapi gak gontok-gontokan kalau ada yang kalah. Trus, kalau pilpres itu yang dihadapi manusia atau orang. So, capres yang sudah koar-koar ini dan itu tentang janji, rencana dan visinya pada rakyat- itu gak akan mempan. Manusia jelas bisa mikir dan ngomong gak sama dengan bola. Manusia atau rakyat sudah muak dengan janji ini-itu, tapi aksi nyata menjadi saksi hidup yang kapanpun siap dikoreksi dan diapresiasi. Semoga siapapun Presiden kita Jokowi atau Prabowo, mereka bisa berbuat sesuai dengan janji-janjinya. Kita tunggu aksi nyata dari janji mereka karena kami bukan bola yang gak bisa mikir dan ngomong. 



Senin, 28 Juli 2014

HARI BERGANTI, CINTA TAK KAN PERNAH BERHENTI (1)


EPISODE 1

  Sebulan lebih aku merasakan liburan yang sungguh jauh berbeda dari liburan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini liburanku benar-benar banyak waktu bersama dan untuk keluarga. Kalau ingat tahun lalu, liburanku selama sebulan diisi banyak kegiatan di luar, seperti ret-ret (1minggu), kursus TOEFL (8 hari), kursus pertanian (2 minggu). Alhasil, tahun lalu sama sekali aku tidak mempunyai banyak kesempatan bersama keluarga. Kembali ke liburanku tahun ini, aku ingin mengembalikan memori dan sedikit berbicara dengan 'adikku" yang bernama Hati. Aku merasa sudah cukup lama selama liburan ini aku tidak menyapa dia. Mungkin momennya juga pas, bayangkan saja adikku- si Hati ini sedang mudik ke rumah. Dan, kami berdua duduk di atas loteng, bercerita, bergurau, sambil menikmati senyuman bintang-bintang di langit.

 

Hati        : Liburanmu sejak kapan, mas?


Agung    : sudah sejak 24 Juli kemarin, trus selama 6 hari nyiapin pertemuan UFO-Frater-frater praja se-Jawa, Bali dan Kalimantan. Acaranya di Hening Griya Baturaden Purwokerto.


Hati        : ceritain dong acaranya UFO ngapain aja?


Agung    : Bussyett, tuh lumayan panjang broo. Aku singkat aja ya. Pertemuan UFO diadakan setahun sekali dan tahun ini giliran keuskupan Purwokerto jadi tuan rumah. So, aku bareng 19 frater KPwkt sibuk mengurus acara ini sejak 6 bulan yang lalu. Aku sendiri mendapat seksi animasi, dekorasi, dan kenang-kenangan. Di acara itu, aku lumayan punya kontribusi misale bikin jinggle untuk acaranya, kan temanya itu Priest needs Priest. Sebenere aku juga lumayan kesulitan tapi inspirasi muncul di 1 bulan terakhir. Lagu itu juga yang ingin aku jadikan bagian dari refleksi hidup imamatku. Imam itu sahabat bagi umat yang dilayaninya dan kawan bagi Tuhan yang menjadi inspirator untuk setiap karyanya.


Hati        : Aku memang rasa-rasain jadi romo atau jadi bapak itu sama-sama berat. Ada saja masalah yang muncul dan pekerjaan tak pernah menjauh dari kita. Sibuk, penat, lelah, marah, dan apapun yang kita alami tentu kita syukuri. Mungkin dengan bersyukur, kita bisa lebih peka bahwa ada teman, keluarga dan orang-orang yang mau mengerti kesulitan yang kita hadapi. Hhmmm.. Aku doain Mas bisa mewujudkan apa yang Mas inginkan, jadi Romo yang bahagia, setia dan peduli..