Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa”.
Para pengungsi telah meninggalkan posko Merapi Happy-Jumat, 26 November 2010. Ruang-ruang kelas yang kemarin disulap menjadi kamar atau barak tidur sementara adalah saksi bisu kasih dan harapan setiap manusia. Beberapa peristiwa yang sempat terekam oleh ingatan yang menegaskan keberadaanku sebagai relawan. Senang rasanya bisa menyapa, ngobrol, bercanda, dan membantu para pengungsi. Mungkin pengalaman ini baru pertama kali terjadi dalam hidupku sehingga aku dapat belajar melayani khususnya mereka yang terkena bencana.
Saat menyiapkan beberapa kelas untuk dijadikan ruang istirahat, aku meyakinkan diriku untuk pasrah dan kuat dengan kondisi tubuhku. Bulan lalu aku baru sembuh dari pengobatan operasi besar. Memang rasanya agak sakit ketika mengangkat meja-meja dan kursi yang terbuat dari jati. Kami menyambut kedatangan mereka hingga mengantarkan mereka sampai mendapatkan tempat yang cocok. Mungkin rasa sakit pada luka bekas operasi hilang bersama mengalirnya semangat dan rasa kasihan melihat mereka.
Bisa dibilang aku termasuk bagian relawan yang freelance karena aku tidak tetap menggabung untuk satu divisi. Dari divisi kebersihan, dapur, registrasi, animasi anak, sampai logistik berat, aku merasa lebih bebas untuk memberi yang terbaik. Satu pelajaran berharga yaitu tuntasnya pekerjaan tak akan mungkin tanpa kerjasama. Berbagai macam cara coba dipikirkan dan diusahakan untuk memberikan kenyamanan dan kebahagiaan para pengungsi. Melimpahnya bantuan dari sandang, makan, sampai trauma healing, tak lupa juga keramahan dan kesigapan para relawan. Aku terharu bahwa mereka mengharapkan bantuan dari Tuhan sendiri melalui doa Rosario dan misa harian, dan beribadah sholat. Bantuan dari donatur adalah wujud kehadiranNya yang dekat dan nyata.
Inilah moment karena aku juga merenungkan siapa aku dan panggilanku. Karena momen inilah, ke-frateranku sepertinya lebur dengan relawan lainnya walau aku masih ingat dan sadar akan emosi cinta yang bergelora. Mereka yang berkenalan denganku sering memangilku frater, sekalipun aku biasa hanya menyebut nama ketika namaku ditanya. Kadang juga ketika 2 atau 3 frater ada berdekatan, seseorang memanggil frater-merekapun menoleh bersamaan. Posko Merapi Happy sungguh berkesan ketika aku belajar mengenal dan memahami umat Gereja yang menampilkan wajah Yesus di tengah bencana.
Aku senantiasa merasa bahwa kesediaan diri dibutuhkan untuk dapat mengalami aneka macam peristiwa dan berjumpa dengan beragam karakter manusia. Peristiwa ini menjadi sesuatu yang dinamis karena digerakkan oleh manusia-manusia yang dipanggil dan diutus oleh Yesus serta didayai oleh Roh Kudus. Dengan kebebasan akal dan hatiku ini, aku mengakui dengan rendah hati bahwa aku mau belajar menjadi pelayan Tuhan. Tugas pelayan Tuhan adalah taat pada hukum cinta kasihNya. Semoga aku senantiasa bisa mempertanggungjawabkan perbuatanku sebagai pelayan Tuhan kapanpun dan dimanapun. Deo Gratias…
Kentungan, Medio Desember 2010
Minggu, 30 Januari 2011
Berbahagialah, mereka yang tidak mabuk
Aku pernah melihat orang mabuk di pinggir jalan. Dia berjalan terhuyung-huyung, berceloteh tidak jelas, ketawa tanpa ada hal yang lucu. Masih banyak lagi ekspresi konyol dari orang mabuk. Mungkin orang mabuk bisa disamakan dengan orang yang gila sesaat. Dengan kemabukannya, dia tidak sadar dengan apa yang dibuatnya. Mau ketawa sekeras dan selama mungkin nggak masalah karena jarang ada orang yang mengingatkannya. Tentu saja, bagaimana orang mau mengingatkan dia yang sedang dalam kondisi tidak sadar karena mabuk. Percuma saja!
Antara Mabuk dan bahagia
Sebelum kita menasehati orang yang mabuk, kita perlu tahu alasan kenapa orang ingin mabuk. Kebanyakan orang yang mabuk sedang mengalami tekanan dalam hidupnya. Sebelum dia mabuk, dia sadar bahwa dirinya sedang mempunyai masalah atau kesulitan tertentu. Nah, mereka memutuskan untuk minum minuman keras sampai mabuk. Mereka yakin bahwa mabuk bisa menghilangkan kepenatan hidupnya. Tentu, ini bukan penyelesaian yang jitu karena masalah bukan diselesaikan tetapi untuk sementara waktu disingkirkan. Orang yang mabuk merasakan tubuhnya ringan seperti melayang-(flying). Mungkin dia mengibaratkan tubuhnya yang ringan pertanda hidupnya terbebas dari segala beban masalah. Seandainya hidup tidak ada masalah, kita bisa merasa bahagia setiap saat. Tetapi, apakah mungkin?
Bicara tentang kebahagiaan di tengah masalah yang sedang menimpa, bukanlah sekadar omong kosong. Kita bisa menggali makna kebahagiaan di tengah persoalan yang sedang dihadapi. Kadang hidup bahagia digambarkan sebagai situasi yang lepas dari pengalaman negatif: terancam utang, sakit, cemas, celaka, dlsb. Setelah terhindar dari pengalaman negatif, orang berjuang mengisi hidupnya secara positif untuk bisa mengalami suasana hidup bahagia. Kebahagian semacam ini sering kita mimpikan yaitu hidup yang damai, sejahtera, harmonis, berkeutamaan dan menjalankan kebenaran. Ayo, (daripada hanya bermimpi) kita coba berjuang untuk meraih kebahagiaan di dalam pengalaman negatif.
Mau bahagia, usaha dong !
Kita sering merasa masalah hidup datang silih berganti. Kita ingin hidup tenang yang berarti tak ada problem, namun ini mustahil bisa kita alami. Meskipun kita membiarkannya berputar-putar di otak kita, kita dituntut untuk menjawab masalah itu dengan bertindak sesuatu. Apa yang kita punya dalam diri kita adalah akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Aku menamakan ketiganya ini senjata pemusnah masalah (disingkat SPM). Sebelum kita memutuskan untuk menyelesaikan masalah, kita akan memanfaatkan tiga SPM. Kekuatan dan kecanggihan dari SPM yang dimiliki setiap orang umumnya berbeda.
SPM dapat berfungsi ketika masing-masing senjata digunakan secara bertahap atau bersamaan. Tahap yang pertama adalah senjata akal budi, berguna mencari tahu sebab masalah. Yang kedua yaitu kebebasan, berperan menemukan pilihan-pilihan sikap sekaligus segala konsekuensinya yang harus dipertanggungjawabkan. Senjata yang ketiga yaitu hati nurani. Dia berfungsi untuk menjernihkan pemahaman yang keliru dari akal budi dan mendeteksi sikap yang baik dan buruk. Kita akan merasakan manfaat dari kehebatan SPM jika kita mengalami kondisi sadar.
Kesadaran ini menyangkut identitas pribadi saat kini dan di sini. Proses kesadaran orang hanya mungkin dimulai dengan bertanya pada dirinya sendiri. Pertanyaan yang mengarahkan kita pada kesadaran yaitu siapa aku, apa yang sedang kualami, dan apa yang kuharapkan. Tiga pertanyan ini mutlak harus dijawab ketika kita sedang menghadapi masalah. Karena tanpa kesadaran yang penuh akan diri sendiri, justru mempersulit kita untuk menemukan pemecahan masalahnya. Memang kelihatannya sederhana untuk menemukan kesadaran karena cuma menjawab tiga pertanyaan. Namun, hal ini dalam kenyataanya tidak mudah dipraktekkan.
Ketika sedang mencoba untuk sadar, kita sering diganggu oleh perasaan yang tidak menentu. Perasan ini datang saat kita belum menemukan kesadaran sepenuhnya dari apa yang kita alami. Jika yang muncul adalah perasaan negatif (jengkel, sedih, bosan, malu,dlsb), kita harus mengolahnya dengan pertanyaan kesadaran tadi. Kesadaran diharapkan dapat mengubah perasan negatif menjadi semangat hidup. Semangat hidup ini mendorong akal budi, kebebasan dan hati nurani mewujudkan suatu tindakan yang baik. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat skemanya:
Kesadaran
Perasaan negatif Semangat hidup
Masalah Tindakan SPM (akal budi, kebebasan,hati nurani)
Sobatku, lupakanlah mabuk
Barangkali teman-temanku yang sedang membaca ini sudah pernah minum minuman keras alias miras, walaupun nggak sampai mabuk. Miras ini memang dilarang oleh pemerintah karena berujung pada aneka macam tindakan kejahatan. Dalam kenyataannya, kita lihat bahwa banyak orang yang setelah mabuk ujung-ujungnya berbuat tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, dan penganiayaan di dalam keluarga. Mengapa ini bisa terjadi? Karena tidak ada kontrol dalam kesadaraannya. Sebenarnya kasihan melihat mereka yang tidak tahu mengapa mereka harus melakukan kejahatan.
Kejahatan itu pertama-tama bukan disebabkan karena orang itu mabuk tetapi dia sedang menghadapi masalah dalam hidupnya. Dia ingin keluar dari jeratan hidup yang melelahkan, menyengsarakan, dan penuh derita. Mungkin dia bingung harus berbuat apa, siapa yang bisa membantunya dan kenapa hidup ini tidak pernah terbebas dari masalah dan derita. Inilah saat kritis, kita bisa keluar dari saat kritis ini kalau kita mampu bersyukur. Sembari bersyukur kita juga menyadari langkah apa yang akan kita perbuat. Kita berada dalam satu tujuan yaitu ingin hidup bahagia, maka ajaklah teman kita untuk berjalan bersama meraih kebahagiaan. Asalkan bahagia itu bukanlah dengan mabuk,
“Andaikan kita mampu bersyukur atas setiap peristiwa yang kita alami dan terima dalam hidup ini, niscaya hidup kita akan tenteram dan bahagia. Kita tidak akan digelisahkan oleh banyak peristiwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita karena kita berada pada disposisi batin
yang selalu menerima dan mensyukuri apa pun bahkan yang paling dihindari dan ditolak oleh banyak orang!” (DAVE PELZER, a Man named Dave)
Antara Mabuk dan bahagia
Sebelum kita menasehati orang yang mabuk, kita perlu tahu alasan kenapa orang ingin mabuk. Kebanyakan orang yang mabuk sedang mengalami tekanan dalam hidupnya. Sebelum dia mabuk, dia sadar bahwa dirinya sedang mempunyai masalah atau kesulitan tertentu. Nah, mereka memutuskan untuk minum minuman keras sampai mabuk. Mereka yakin bahwa mabuk bisa menghilangkan kepenatan hidupnya. Tentu, ini bukan penyelesaian yang jitu karena masalah bukan diselesaikan tetapi untuk sementara waktu disingkirkan. Orang yang mabuk merasakan tubuhnya ringan seperti melayang-(flying). Mungkin dia mengibaratkan tubuhnya yang ringan pertanda hidupnya terbebas dari segala beban masalah. Seandainya hidup tidak ada masalah, kita bisa merasa bahagia setiap saat. Tetapi, apakah mungkin?
Bicara tentang kebahagiaan di tengah masalah yang sedang menimpa, bukanlah sekadar omong kosong. Kita bisa menggali makna kebahagiaan di tengah persoalan yang sedang dihadapi. Kadang hidup bahagia digambarkan sebagai situasi yang lepas dari pengalaman negatif: terancam utang, sakit, cemas, celaka, dlsb. Setelah terhindar dari pengalaman negatif, orang berjuang mengisi hidupnya secara positif untuk bisa mengalami suasana hidup bahagia. Kebahagian semacam ini sering kita mimpikan yaitu hidup yang damai, sejahtera, harmonis, berkeutamaan dan menjalankan kebenaran. Ayo, (daripada hanya bermimpi) kita coba berjuang untuk meraih kebahagiaan di dalam pengalaman negatif.
Mau bahagia, usaha dong !
Kita sering merasa masalah hidup datang silih berganti. Kita ingin hidup tenang yang berarti tak ada problem, namun ini mustahil bisa kita alami. Meskipun kita membiarkannya berputar-putar di otak kita, kita dituntut untuk menjawab masalah itu dengan bertindak sesuatu. Apa yang kita punya dalam diri kita adalah akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Aku menamakan ketiganya ini senjata pemusnah masalah (disingkat SPM). Sebelum kita memutuskan untuk menyelesaikan masalah, kita akan memanfaatkan tiga SPM. Kekuatan dan kecanggihan dari SPM yang dimiliki setiap orang umumnya berbeda.
SPM dapat berfungsi ketika masing-masing senjata digunakan secara bertahap atau bersamaan. Tahap yang pertama adalah senjata akal budi, berguna mencari tahu sebab masalah. Yang kedua yaitu kebebasan, berperan menemukan pilihan-pilihan sikap sekaligus segala konsekuensinya yang harus dipertanggungjawabkan. Senjata yang ketiga yaitu hati nurani. Dia berfungsi untuk menjernihkan pemahaman yang keliru dari akal budi dan mendeteksi sikap yang baik dan buruk. Kita akan merasakan manfaat dari kehebatan SPM jika kita mengalami kondisi sadar.
Kesadaran ini menyangkut identitas pribadi saat kini dan di sini. Proses kesadaran orang hanya mungkin dimulai dengan bertanya pada dirinya sendiri. Pertanyaan yang mengarahkan kita pada kesadaran yaitu siapa aku, apa yang sedang kualami, dan apa yang kuharapkan. Tiga pertanyan ini mutlak harus dijawab ketika kita sedang menghadapi masalah. Karena tanpa kesadaran yang penuh akan diri sendiri, justru mempersulit kita untuk menemukan pemecahan masalahnya. Memang kelihatannya sederhana untuk menemukan kesadaran karena cuma menjawab tiga pertanyaan. Namun, hal ini dalam kenyataanya tidak mudah dipraktekkan.
Ketika sedang mencoba untuk sadar, kita sering diganggu oleh perasaan yang tidak menentu. Perasan ini datang saat kita belum menemukan kesadaran sepenuhnya dari apa yang kita alami. Jika yang muncul adalah perasaan negatif (jengkel, sedih, bosan, malu,dlsb), kita harus mengolahnya dengan pertanyaan kesadaran tadi. Kesadaran diharapkan dapat mengubah perasan negatif menjadi semangat hidup. Semangat hidup ini mendorong akal budi, kebebasan dan hati nurani mewujudkan suatu tindakan yang baik. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat skemanya:
Kesadaran
Perasaan negatif Semangat hidup
Masalah Tindakan SPM (akal budi, kebebasan,hati nurani)
Sobatku, lupakanlah mabuk
Barangkali teman-temanku yang sedang membaca ini sudah pernah minum minuman keras alias miras, walaupun nggak sampai mabuk. Miras ini memang dilarang oleh pemerintah karena berujung pada aneka macam tindakan kejahatan. Dalam kenyataannya, kita lihat bahwa banyak orang yang setelah mabuk ujung-ujungnya berbuat tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, dan penganiayaan di dalam keluarga. Mengapa ini bisa terjadi? Karena tidak ada kontrol dalam kesadaraannya. Sebenarnya kasihan melihat mereka yang tidak tahu mengapa mereka harus melakukan kejahatan.
Kejahatan itu pertama-tama bukan disebabkan karena orang itu mabuk tetapi dia sedang menghadapi masalah dalam hidupnya. Dia ingin keluar dari jeratan hidup yang melelahkan, menyengsarakan, dan penuh derita. Mungkin dia bingung harus berbuat apa, siapa yang bisa membantunya dan kenapa hidup ini tidak pernah terbebas dari masalah dan derita. Inilah saat kritis, kita bisa keluar dari saat kritis ini kalau kita mampu bersyukur. Sembari bersyukur kita juga menyadari langkah apa yang akan kita perbuat. Kita berada dalam satu tujuan yaitu ingin hidup bahagia, maka ajaklah teman kita untuk berjalan bersama meraih kebahagiaan. Asalkan bahagia itu bukanlah dengan mabuk,
“Andaikan kita mampu bersyukur atas setiap peristiwa yang kita alami dan terima dalam hidup ini, niscaya hidup kita akan tenteram dan bahagia. Kita tidak akan digelisahkan oleh banyak peristiwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita karena kita berada pada disposisi batin
yang selalu menerima dan mensyukuri apa pun bahkan yang paling dihindari dan ditolak oleh banyak orang!” (DAVE PELZER, a Man named Dave)
Doa Sukacita Kaum Muda
Ya, Maria, fajar terang dunia, Bunda Kehidupan
kepadamu kami percayakan pokok kehidupan kami.
Pandanglah dunia, o Ibu, Lihatlah sejumlah bayi
yang terpaksa tidak boleh lahir
dari orang miskin yang hidupnya dibuat sulit,
dari laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kekerasan brutal,
dari orang tua dan orang sakit yang dibunuh oleh ketidakpedulian,
atau yang keluar dari pergaulan yang tidak bertanggungjawab.
Berikanlah kepada semua yang percaya akan Putera-Mu,
rahmat dan kekuatan untuk dapat memberitakan kabar gembira kehidupan
dengan kejujuran dan kasih pada orang-orang zaman ini.
Mohonkanlah rahmat bagi mereka untuk dapat menerima kabar gembira
sebagai anugerah yang senantiasa baru yang dirayakan dengan sukacita
dan penuh syukur sepanjang hidupnya.
Mohonkanlah rahmat keberanian untuk menjadi saksi budaya kehidupan yang teguh dan
membangun budaya kebenaran dan cinta bersama semua orang yang berkehendak baik
untuk memuji dan memuliakan Allah, Sang Pencipta dan penyayang kehidupan. Amin
Salam Maria 3x
Bapa Kami…
kepadamu kami percayakan pokok kehidupan kami.
Pandanglah dunia, o Ibu, Lihatlah sejumlah bayi
yang terpaksa tidak boleh lahir
dari orang miskin yang hidupnya dibuat sulit,
dari laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kekerasan brutal,
dari orang tua dan orang sakit yang dibunuh oleh ketidakpedulian,
atau yang keluar dari pergaulan yang tidak bertanggungjawab.
Berikanlah kepada semua yang percaya akan Putera-Mu,
rahmat dan kekuatan untuk dapat memberitakan kabar gembira kehidupan
dengan kejujuran dan kasih pada orang-orang zaman ini.
Mohonkanlah rahmat bagi mereka untuk dapat menerima kabar gembira
sebagai anugerah yang senantiasa baru yang dirayakan dengan sukacita
dan penuh syukur sepanjang hidupnya.
Mohonkanlah rahmat keberanian untuk menjadi saksi budaya kehidupan yang teguh dan
membangun budaya kebenaran dan cinta bersama semua orang yang berkehendak baik
untuk memuji dan memuliakan Allah, Sang Pencipta dan penyayang kehidupan. Amin
Salam Maria 3x
Bapa Kami…
Rabu, 26 Januari 2011
Pray for Me
Allah, Bapa Maha Pengasih dan Penyayang,
Pandanglah wajah Kristus, Putra-Mu, Imam Agung Abadi,
demi cinta kasih-Mu kepada-Nya, kami mohon,
limpahkanlah belas kasih-Mu kepada para imam.
Ingatlah, ya Bapa,
para imam kami adalah manusia biasa,
dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Kobarkanlah selalu dalam diri mereka,
Rahmat Panggilan yang telah Kaulimpahkan
dan Kauresmikan, dengan urapan Roh Kudus
dan penumpangan tangan uskup, sewaktu tahbisan.
Jagalah mereka agar selalu dekat dengan-Mu,
mampu menjadi tanda dan sarana persahabatan
maupun persaudaraan sejati dalam Gereja,
maupun dengan semua orang beriman dari agama mana pun.
Jauhkanlah mereka dari segala sesuatu,
yang mengasingkan mereka dari-Mu
dan dari persekutuan umat-Mu.
Yesus, Allah Putra, Imam Agung Abadi,
jadilah Pengantara kami untuk berdoa,
bagi para imam-Mu, yang setia dan gigih dalam pelayanan di tengah umat-Mu,
bagi para imam-Mu, yang mendapat kesulitan dalam kesetiaan dan kegigihan berbakti,
bagi para imam-Mu, yang hidup tegar maupun yang bergulat dengan berbagai godaan,
bagi para imam-Mu, yang berkarya penuh hiburan maupun yang berkarya dalam kesepian,
bagi para imam-Mu, yang mlayani di tengah keramaian kota maupun yang di pelosok-pelosok,
bagi para imam-Mu, yang masih muda, yang tengah umur, maupun yang sudah lanjut usia,
bagi para imam-Mu, yang sehat maupun yang sedang sakit, bahkan yang menghadapi ajalnya,
bagi para imam-Mu, dalam keadaan apa pun juga.
Roh Kudus, Roh Penghibur,
Roh Kebijaksanaan dan Roh Pengudus,
curahkanlah damai Paskah dan kasih Pentakosta dalam para imam kami,
terutama imam yang mengantar kami pada Sakramen Baptis, untuk bersatu dalam Gereja-Mu,
para imam yang mengajak kami senantiasa berbalik kepada-Mu dan merayakan Sakramen Tobat,
juga imam yang mengumpulkan kami di sekeliling altar untuk merayakan Ekaristi, Santapan kami,
imam yang dalam Krisma dan pendampingannya menolong kami menjadi dewasa dalam iman,
imam yang menyiapkan dan memberkati Perkawinan keluarga-keluarga kami,
imam yang membantu merasakan kasih-Mu,
juga waktu sakit dan menyiapkan kami menghadapi hari-hari terakhir kami dengan Sakramen Pengurapan Orang Sakit,
semua imam yang bersama kami berusaha menjadi tanda dan sarana hadirnya Kerajaan Surga di tengah masyarakat kami.
Bunda Maria, Ratu Para Imam,
dampingi dan doakan kami
bersama para imam kami.
Kini dan sepanjang segala masa.
Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)