Minggu, 01 Desember 2013

THE ART OF LIFE By PAOLO COELHO- BRIDA



  • Teks tanpa nama dalam Tradisi berkata bahwa, dalam hidup setiap orang bisa mengambil satu dari dua sikap: membangun atau menanam. Para pembangun mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun menyelesaikan pekerjaan mereka, tapi suatu hari mereka menyelesaikan apa yang mereka lakukan. Kemudia mereka sadar bahwa mereka terkurung oleh tembok-tembok mereka sendiri. Hidup kehilangan maknanya ketika pembangunan berhenti.

  • Lalu ada pula mereka yang menanam. Mereka bertahan melewati banyak badai dan segala perubahan musim, dan mereka jarang bisa beristirahat. Tapi, tidak seperti bangunan, kebun tak pernah berhenti tumbuh. Dan selagi kebun itu membutuhkan perhatian penuh tukang kebun, kebun itu juga membuat hidup sang tukang kebun menjadi petualangan besar. Para tukang kebun selalu salng mengenali satu sama lain, karena mereka tahu bahwa dalam sejarah tiap-tiap tumbuhan. Dunia ikut berkembang.

  • Orang yang belajar harus percaya pada kemampuan dirinya untuk mengajari diri sendiri. (23).

  • Kau harus memiliki keberanian yang cukup untuk melakukan kesalahan. Kekecewaan, kekalahan dan keputusasaan adalah alat-alat yang digunakan Tuhan untuk menunjukkan jalan pada kita. (23)

  • Keseluruhan hidup manusia di muka Bumi dapat disimpulkan dalam upaya menemukan Pasangan Jiwa ini. Ia bisa saja berpura-pura mengejar kebijaksanaan, uang atau kekuasaan, tapi tak satu pun dari hal-hal itu yang berarti. Apa pun yang ia capai tidak akan lengkap jika ia gagal menemukan Pasangan Jiwa-nya... Seluruh umat manusia hanya bisa mencapai Persatuan dengan Tuhan jika, pada satu titik, pada suatu saat dalam kehidupan mereka, mereka berhasil bersekutu dengan Pasangan Jiwa mereka. Pada Masa Kekelaman, ketika kita terpisah, satu bagian terisi dengan pengetahuan untuk merawat dan mempertahankan;pria. Ia lalu belajar memahami cara bercocok tanam, alam dan pergerakan bintang-bintang di angkasa. Pengetahuan tetap berada di tempatnya dan bintang-bintang berputar pada orbitnya. Ituah kemuliaan seorang pria-untuk merawat dan mempertahankan pengetahuan. Dan karena itulah seluruh umat manusia bisa bertahan hidup. Kepada wanita diberikan sesuatu yang jauh lebih tak kentara dan rapuh, tapi yang tanpanya pengetahuan menjadi sama sekali tidak berarti, dan hal itu adalah transformasi. Para pria meninggalkan tanah dalam keadaan subur, kita menabur benih, dan tanah bertransformasi pepohonan dan tanaman. Tanah memerlukan bibit, dan bibit membutuhkan tanah. Yang satu hanya bisa memiliki arti jika bersama yang lainnya. Demikian juga dengan manusia. Ketia pengetahuan pria bersatu dengan transformasi wanita, maka persatuan magis yang besa pun ercipta dan namanya adalah Kebijakan. Kebijakan berarti mengetahui dan mentransformasi (60).

  • Kita semua tuan dari nasib kita sendiri. Kita bisa dengan amat mudah membuat kesalahan yang sama berulang-ulang. Kita bisa dengan mudah melarikan diri dari semua yang kita dambakan dan dengan murah hati telah diletakkan oleh hidup di depan kita. Pilihan lainnya, kita bisa menyerahkan diri kepada Tuntunan Ilahi, mengambil tangan Tuhan, dan berjuang demi impian-impian kita, percaya bahwa mereka selalu tiba pada saat yang tepat. 

  • "Karena dia mengetahuinya dengan menggunakan hatinya. Jika dia betul-betul yakin, misinya akan menjadi tak bermakna, karena itu berarti dia bukan manusia sungguhan. Menjadi manusia berarti memiliki keraguan tapi tetap melanjutkan berjalan di jalanmu." (191)

  • Tuhan, kami semua ada di dunia untuk menghadapi resiko-resiko Malam Kelam. Aku tkut akan kematian, tetapi lebih takut untuk menyia-nyiakan hidupku. Aku takut akan cinta, karena cinta melibatkan banyak hal yang berada di luar pemahaan kita; cinta mencurahkan terang yang mengagumkan, teapi bayangan yang muncul darinya membuatku takut. (192)

  • Jawabannya ada di depan Brida, pada lelaki yang tersalib. Lelaki itu telah memainkan peran-Nya dan menunjukkan pada dunia bahwa jika semua orang memainkan peran mereka, tidak ada yang harus menderita, karena Ia telah menjalani derita untuk semua orang yang memiliki keberanian untuk memperjuangkan mimpi mereka. (192)

  • Dunia sudah menguji mereka dengan segala cara yang mungkin dan mereka layak mendapatkan yan sudah mereka raih. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan terus memiliki kelemahan biasa dan penyesalan mereka, melakukan tindakan kebaikan dan kekejamana kecil. Kesakitan dan kesenangan akan terus berlanjut, seperti itu berlanjut kepada semua orang yang menjadi bagian dari dunia dalam kondisi fluks yang konstan. Akan tetapi, pada waktu yang ditentukan, mereka akan memahami bahwa setiap manusia membawa sesuatu yang lebih penting daripada diri mereka sendiri, yaitu, Bakat dalam setiap mansia, instrumen yang Ia gunakan untuk megungkapkan diri-Nya apda dunia dan untuk menjadi pelayan-Nya di bumi. (213)

  • "Ini yang diajarkan hutan kepadaku. Bahwa kau tidak akan pernah menjadi milikku dan karena itulah aku tidak akan pernah kehilanganmu. Kau adalah harapanku pada momen kesepianku, kecemasanku pada momen keragu-raguan, kepastianku pada momen keyakinan." 

  • "Aku akan selalu ingat bahwa cinta itu kebebasan. Itu adalah pelajaran yang butuh waktu bertahun-tahun untuk kupahami. Itu adalah pelajaran yang mengirimku ke pengasingan dan sekarang membebaskanku lagi." (229)