Jumat, 08 Februari 2013

Tentang Pelajaran Mewarnai

               Kalau ada yang bertanya padaku, apa itu cinta (kasih), aku akan menjawab cinta itu warna. Itulah cinta nggak sebatas 12 warna dalam kotak pensil warna Luna.  Mungkin jumlahnya bisa beratus atau ribuan warna. Kita semua tahu bahwa ada tiga warna pokok yaitu biru, merah, dan kuning. Warna merah dan kuning kalau digabungkan akan berubah menjadi warna jingga. Sedangkan, ketika warna merah dan biru dicampurkan akan menjadi warna ungu. Singkatnya, warna-warna ini akan berubah ketika kita bertemu dengan seseorang yang kita kenal. Warna apa yang akan kita berikan dan kita terima dari orang lain.

              Baiklah, untuk memperjelas mengapa cinta itu warna, tiga warna pokok itu tadi merupakan keutamaan yang menurutku mendasar dalam hidup ini. “Merah” adalah keyakinan, “Biru” adalah harapan, dan “kuning” ialah komitmen. Bagaimana ketiga warna ini terangkum, mari kita sadari saat kita berada dalam kandungan ibu kita. Ibu menggoreskan warna “merah” yang meyakinkan kita bahwa selamanya kita akan dikasihi. “Biru” menyapu kisah hidup kita, dengan suatu harapan dimana kita dilahirkan untuk berbagi kebahagiaan. Saatnya, Ibu mencampurkan “kuning” yang bagi kita adalah komitmen dari apa yang kita pilih dan perjuangkan.

            Siapapun ibu kita, aku yakin mereka telah menggoreskan ketiga “warna” di kehidupan kita. Saat ini, kita seperti sedang belajar mewarnai dengan ibu kita masing-masing. Di tengah realita kehidupan yang sarat dengan tantangan ini, kita boleh mewarnai kertas hidup kita dengan keyakinan, harapan, dan komitmen. Rasanya, tidaklah keliru kalau kita menyaksikan siapapun saling mengasihi, berbagi kebahagiaan, dan berjuang untuk melawan kesombongan dan ketakutan.